Cara Mencegah Lensa Kamera Agar Tidak Berjamur


Sebagaimana masalah yang kerap dialami elemen optik/kaca pada umumnya, terlihat ciri-ciri atau tanda berupa bercak atau kotoran menyerupai jamur baik dalam ukuran kecil sampai ukuran besar termasuk menyerupai kabut (Fog) pada tingkat terparah. Akibatnya hasil jepretan dari kamera menjadi tidak maksimal, mulai dari susah fokus, gambar blur, hingga terdapat noda terutama ketika membidik menggunakan diafragma (F) kecil. Jamur pada lensa membuat ketajaman pada hasil jepret berkurang, jamur sering terdapat pada beberapa bagian lensa belakang, depan dan bagian diagfragma (apperture). 

Sebuah lensa ibarat mata bagi kamera dslr, bagian inilah yang akan menangkap cahaya yang masuk dan kemudian diproses oleh prosessor yang terdapat pada bodi kamera sehingga menjadi sebuah gambar yang cantik. Agar tetap bekerja maksimal diperlukan metode atau perlakuan khusus dalam perawatannya sehari-hari.

Beragam kerusakan lensa secara umum disebabkan oleh kesalahan penggunaan atau perawatan dari si pemakai juga termasuk faktor-faktor non teknis lainnya. Dalam postingan kali ini akan dijabarkan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan perawatan lensa kamera tersebut.

Penyebab lensa berjamur:


  1. Penyimpanan yang kurang baik.
  2. Lensa di taruh di tas yang lembab dalam waktu lama. 
  3. Lensa sering dipakai di suhu yang lumayan dingin - lumayan panas.
  4. Lensa tanpa filter sering dipakai foto air terjun dan terkena busa air.
  5. Dan beberapa penyebab lain.

Berikut tips dan cara merawat agar lensa kamera tidak berjamur:

1. Jaga Kebersihan Lensa 


Ini adalah hal yang sering sekali kita abaikan, terkadang kita seenaknya saja memakai kamera kita di sembarang tempat yang mungkin tempat tersebut banyak debu-debu yang sdang beterbangan. Apalagi kejadian ini terluang berkali-kali, tentunya hal ini akan membuat kamera kita lebih beresiko terkena jamur pada lensanya. Kita harus benar-benar mengkondisikan lingkungan sekitar kita sebelum menggunkan/ mengambil gambar dengan kamera kita.

2. Hindari Sentuhan 


Hindari kontak langsung/menyentuh bagian optik lensa dengan jari atau tangan. Hal ini menjadi penting karena bagian tubuh seperti tangan cenderung basah dan lembab, jika menyentuh bagian optik akan meninggalkan bekas/noda. Lama-kelamaan jika dibiarkan noda tersebut dapat menjadi cikal bakar tumbuhnya jamur.

3. Hindari Pergantian Suhu Ekstrem 


Hal ini maksudnya jika lensa digunakan berpindah tempat secara ekstrim seperti dari daerah yang bersuhu panas (pantai/daratan) ke daerah yang bersuhu dingin/kelembaban tinggi (pegunungan, lembah, goa) atau sebaliknya sangat rentan terhadap tumbuhnya jamur. Siapkan tas khusus dan sarung tas anti hujan (cover bag) apabila perlu bawa dry box. Hal ini memang agak merepotkan, namun jika di hitung dengan harga barang yang kita bawa bisa menjadi pertimbangan.

4. Gunakan Pembersih Lensa Khusus 


Jika membersihkan optik lensa hendaknya menggunakan pembersih lensa khusus yang berbahan halus. Jangan menggunakan tissu yang biasa dipakai untuk perawatan tubuh, karena tissu tersebut pada umumnya bertekstur kasar sahingga dapat menyebabkan baret halus pada permukaan kaca optik.

5. Pasang Filter 


Pada pemotretan yang memerlukan gerak cepat dan medan ekstrim seperti dokumentasi lapangan, peristiwa dan kegiatan tertentu usahakan untuk menggunakan filter pada ujung lensa. Jenis filternya dapat disesuaikan dengan kebutuhan, namun secara umum dapat menggunakan filter UV (ultraviolet) yang bersifat netral sehingga dapat digunakan diberbagai medan pemotretan. Selain dapat memberikan efek tertentu, filter ini dimaksudkan melindungi optik lensa dari debu dan benturan benda-benda yang tidak diharapkan.

6. Pasang Penutup Lensa 


Jangan lupa selalu tutup lensa kamera kita dengan caps penutup selagi kamera kita tidak digunakan (baik saat dalam penyimpanan maupun dalam kondisi kegiatan pemtrotretan).

7. Matikan Tombol Af dan Vr 


Pada saat lensa tidak digunakan atau disimpan dalam lemari penyimpanan dan tas kamera, usahakan mengubah pengaturan lensa dari autofocus (AF) ke mode manual (M) termasuk mode VR (Vibration Reduction). Gunanya agar jika ring focus berputar secara tidak sengaja akibat getaran dan benturan tidak memberikan pengaruh/merusak terhadap kinerja motorik pada bagian dalam lensa.

8. Pasang dengan Tepat dan Teliti 


Untuk menghindari kerusakan mounting lensa dan kamera, usahakan setiap kali bongkar pasang harus tepat dan teliti. Perhatikan titik kunci pada lensa dan body kamera serta tidak lupa menekan tombol kunci

9. Siapkan Dry Box 


Cara ini tentunya agak megeluarkan sedikit biaya tambahan, yaitu menggunakan dry box. Dry box adalah kotak yang di khusukan untuk menyimpan perangkat optik seperti lensa dan body kamera tentunya dengan suhu yang sudah diatur sesuai standar yang ditentukan agar perangkat tetap terjaga.

10. Membersihkan Body Kamera dengan Unsur Karet 


Sejauh ini gunakan kombinasi minyak kayu putih dan kain halus untuk membersihkan body lensa dan kamera. Bahan ini hanya referensi saja (kesalahan penguunaan dan resiko tanggung sendiri). Kenapa? bahan tersebut lebih cepat mengering dan memiliki kandungan air yang sedikit. Sehingga dianggap tidak membahayakan pada bahan-bahan yang terkena, juga mampu mengangkat kotoran yang lengket pada bahan plastik termasuk bahan karet seperti pada ring fokus dan ring zoom lensa. Catatan: bahan tersebut jangan sampai terkena komponen optik dan kaca.

Comments

Post a Comment

Popular Posts